Di dunia ini
ada jutaan masjid yang tersebar di seluruh negara. model dan
bentuknya pun bermacam-macam. Lain wilayah, lain pula bentuknya.
Masing-masing menampilkan kekhasannya. Ada yang model umum seperti
mercusuar, octagonal, persegi empat, hingga bentuk spiral.
Berikut tujuh bentuk menara masjid yang unik :
1. Menara Kudus
Berikut tujuh bentuk menara masjid yang unik :
1. Menara Kudus
Masjid yang terletak di Kota Kudus, Jawa Tengah, ini dibangun pada 956
H/1549 M. Masjid ini terkenal dengan menaranya yang unik, yang
merupakan bagian dari kompleks makam Sunan Kudus. Menara ini pada
dasarnya meniru bangunan candi zaman Majapahit yang terdiri dari kaki
dan tubuh bangunan yang berjenjang beserta pelipit-pelipit mendatar
sebagai batas.
Bagian dinding menara terbuat dari material batu bata. Sementara bagian atas menara berbentuk atap tumbang dengan konstruksi kayu. Hiasan bidang, meskipun sudah disamarkan, masih tampak seperti bekas-bekas hiasan pada bangunan candi.
2. Masjid Istiqlal Jakarta
Bagian dinding menara terbuat dari material batu bata. Sementara bagian atas menara berbentuk atap tumbang dengan konstruksi kayu. Hiasan bidang, meskipun sudah disamarkan, masih tampak seperti bekas-bekas hiasan pada bangunan candi.
2. Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid di Indonesia yang
mengedepankan gaya arsitektur Islam modern. Gaya arsitektur modern ini
juga tampak pada bagian menara masjid. Bangunan menara yang berfungsi
sebagai tempat muazin mengumandangkan azan sebagai tanda waktu shalat
tiba ini dibangun meruncing ke atas dan memiliki lubang-lubang pada
bagian dindingnya. Lubang-lubang tersebut untuk mengurangi tekanan dan
hembusan angin.
Menara ini memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter lima meter. Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Alquran. Sementara di atas tempat muazin mengumandangkan azan adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi 30 meter.
3. Masjid Agung Banten
Menara ini memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter lima meter. Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Alquran. Sementara di atas tempat muazin mengumandangkan azan adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi 30 meter.
3. Masjid Agung Banten
Masjid ini termasuk salah satu yang tertua di Jawa. Masjid yang
dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570) terletak di sisi
alun-alun dan di sebelah utara keraton. Menara Masjid Agung Banten
berbentuk mercusuar dengan gaya Eropa yang tampak kurang serasi dengan
bangunan masjidnya.
Awalnya, sebelum difungsikan sebagai menara masjid, menara ini digunakan sebagai menara rambu dan pengintai untuk Pelabuhan Banten yang kerap menjadi sasaran serangan oleh kekuatan-kekuatan Eropa sebagai rival Belanda. Menara ini dibangun oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel, yang bekerja di kota pelabuhan itu pada abad ke-17 M.
4. Masjid Samarra Iran
Awalnya, sebelum difungsikan sebagai menara masjid, menara ini digunakan sebagai menara rambu dan pengintai untuk Pelabuhan Banten yang kerap menjadi sasaran serangan oleh kekuatan-kekuatan Eropa sebagai rival Belanda. Menara ini dibangun oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel, yang bekerja di kota pelabuhan itu pada abad ke-17 M.
4. Masjid Samarra Iran
Bentuk khas menara spiral digunakan di masjid-masjid di Irak yang
mengadopsi tradisi dalam bangunan menara Mesopotamia. Masjid Samarra
Iran dan Masjid Dullaf di Irak yang memiliki menara berbentuk spiral.
Bisa dikatakan kedua menara ini sebagai peninggalan arsitektur yang
memberikan kesan bahwa perhitungan geometri para arsitek pada masa itu
sudah sangat akurat. Kedua menara masjid itu bahkan hingga sekarang
masih tegak berdiri walaupun sudah berusia 1.200 tahun. Masjid lain yang
juga memiliki menara spiral adalah Masjid Ibnu Tulun di Fustat,
Mesir.
5. Menara Masjid Emin
5. Menara Masjid Emin
Satu-satunya minaret berbentuk oktagonal yang terkemuka terletak di
Chefchaouen Cina bernama Emin Minaret yang dibangun pada 1778 oleh
Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing (1735-1796). Menara ini memiliki
tinggi 44 meter (144 kaki) dan merupakan menara masjid tertinggi di
Cina.
Menara ini terbuat dari kayu dan batu bata. Modelnya sangat elegan berbentuk melingkar dan meruncing ke bagian atas. Diameter menara seluas 14 meter (46 kaki) di bagian bawah, sedangkan pada atas diamaternya sekitar 2,8 meter.
6. Masjid Hassan II Maroko
Menara ini terbuat dari kayu dan batu bata. Modelnya sangat elegan berbentuk melingkar dan meruncing ke bagian atas. Diameter menara seluas 14 meter (46 kaki) di bagian bawah, sedangkan pada atas diamaternya sekitar 2,8 meter.
6. Masjid Hassan II Maroko
Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko, tercatat sebagai masjid dengan
menara tertinggi di dunia. Menaranya seakan mencakar langit dengan
ketinggian mencapai 210 meter. Dirancang oleh arsitektur asal Prancis,
Michel Pinseau, masjid ini dibangun oleh Bouyges pada 1980. Setiap
malam, di puncak menara, terdapat sinar laser yang mengarah ke Makkah.
Bangunannya megah dan luas yang menghadap ke perairan Atlantik. Masjid ini berdiri di sebuah semenanjung hasil reklamasi. Pembangunan Masjid Hasan II Maroko terinspirasi oleh ayat Alquran surah Hud [11] ayat 7, “Singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air.” Masjid ini bisa menampung lebih dari 30 ribu jamaah.
7. Masjid Agung Xi’an
Bangunannya megah dan luas yang menghadap ke perairan Atlantik. Masjid ini berdiri di sebuah semenanjung hasil reklamasi. Pembangunan Masjid Hasan II Maroko terinspirasi oleh ayat Alquran surah Hud [11] ayat 7, “Singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air.” Masjid ini bisa menampung lebih dari 30 ribu jamaah.
7. Masjid Agung Xi’an
Menara Masjid Agung Xi’an ini terbilang cukup unik karena
menggambarkan arsitektur asli Cina. Menara ini menggabungkan dua
fungsi; bulan menonton paviliun dan menara. Eksterior masjid dihiasi
dengan ubin kaca biru dan kepala naga. Di dalam, langit-langit yang
dicat cerah diukir dengan bunga teratai. Masjid ini dibangun pada masa
Dinasti Ming tahun 700-an Hijriyah (1400 Masehi) oleh Laksamana Cheng
Ho.
------------------------------------------------