Dari penelusuran dengan sejumlah pakar, ada empat perawatan fisik yang menyehatkan sekaligus membuat perempuan merasa cantik luar dalam.
1. Massage
Siapa yang tak suka dipijat dengan aromaterapi yang membuat tenang, dengan suasana ruangan yang nyaman dan bikin rileks? Ditambah lagi dengan iringan musik lembut sesuai selera? Pelayanan spa semakin menjamur hingga di pusat kota karena memang pasarnya tersedia. Banyak pekerja yang ingin melepas penat usai bekerja dengan dipijat.
Pakar estetika Lena Bratschi mengatakan pijat punya manfaat besar bagi tubuh. "Melakukan pijat secara teratur tak hanya mengurangi ketegangan tubuh, namun juga bisa membantu kerja sistem kekebalan dalam tubuh yang berfungsi vital untuk kesehatan tubuh secara utuh. Pijatan membuang racun dan sisa metabolisme yang tak berguna dari dalam tubuh melalui kelenjar getah bening. Penggunaan minyak esensial tertentu juga terbukti selama ribuan tahun untuk mendetoksifikasi tubuh dan melemaskan otot yang kaku," jelas Bratschi.
Berapa kali sebaiknya tubuh dipijat? Menurut Bratschi, pijatan yang dilakukan hanya sesekali waktu bisa memberikan manfaat positif bagi tubuh. Apalagi jika dilakukan teratur. "Bagi orang yang sering merasakan ketegangan pada tubuh karena tekanan pekerjaan atau aktivitas hariannya sebaiknya melakukan pijat seminggu sekali. Sayangnya banyak orang yang lupa merawat dirinya, padahal melakukan pijat sebulan sekali saja bisa membuat tubuh lebih segar dan kembali berfungsi dengan baik dalam aktivitas harian. Perawatan pijat juga memberikan waktu bagi diri sendiri untuk rileks. Jika dilakukan dengan benar, perawatan ini bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental," jelasnya.
Dampaknya jika tidak melakukan massage? Bratschi mengatakan stres itu pembunuh. Katanya, banyak orang yang beraktivitas dengan ketegangan pada banyak bagian dari tubuhnya. Ketegangan ini memengaruhi banyak hal seperti sirkulasi darah dan bahkan temperamen seseorang, tambahnya. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan memengaruhi kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
2. Memeriksakan kulit
Mengunjungi dermatologis menjadi salah satu agenda yang perlu dicatat perempuan untuk merawat kesehatan dirinya.Sejumlah penyakit bisa terdeteksi dari kondisi kulit luar Anda. Jadi perihal memeriksakan kesehatan kulit ke dermatologis bukan sekadar bicara kecantikan saja.
"Kulit terluar merepresentasikan kondisi di dalam tubuh. Penyakit dalam seperti jantung dan kanker lambung, bisa dianalisa dari pemeriksaan kulit oleh dermatologis," jelas Dr Craig Austin, dermatolog di New York.
Dr Austin menyarankan, saat memeriksakan kulit ke dermatolog sebaiknya minta screening tubuh. Karena bisa jadi proses ini bisa mendeteksi sejumlah penyakit seperti melanoma (kanker kulit yang kronis) lebih dini.
Berapa kali harus periksa kesehatan kulit? Setidaknya satu tahun sekali, saran Dr Austin. Kecuali kondisinya Anda memiliki riwayat terdeteksi melanoma atau punya potensi atau berisiko tinggi terkena kanker kulit. Untuk dua kondisi ini, pemeriksaan di dermatologis harus dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Sejumlah faktor yang memengaruhi risiko tinggi terkena melanoma di antaranya Anda berkulit putih, punya riwayat terbakar sinar matahari, kulit mudah terbakar, tinggal di daerah tropis, dan keluarga punya riwayat kanker kulit.
Dampak jika tak rutin memeriksakan diri ke ahli dermatologi? Dr Austin mengatakan, orang ini akan berisiko mengalami kematian karena kanker kulit. Terdengar terlalu keras memang, namun demikian faktanya. Begitu kanker masuk ke bagian dalam kulit, dia bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh.
3. Facial
Kulit adalah organ terbesar yang dimiliki tubuh, karenanya perawatan kulit tak bisa disepelekan, kata Bratschi. "Dengan membersihkan, melembabkan, dan menjaga dengan cara yang benar agar kulit tidak dehidrasi, bisa meningkatkan kesehatan dan kondisi kulit, yang pada akhirnya membuat tubuh sehat secara keseluruhan," lanjutnya.
Facial menjadi salah satu perawatan yang menyehatkan tubuh. Namun bukan sekadar facial yang berkonsetrasi pada wajah dan leher. Tetapi juga pada tangan, lengan, kaki, pundak, dan tempurung kepala yang menggabungkan aromaterapi dan pembuangan getah bening. Facial yang menyeluruh seperti ini membantu sistem kekebalan bekerja lebih maksimal dan membuang racun pada tubuh.
Seberapa sering harus facial? Bratschi menyarakan untuk melakukan facial sebulan sekali untuk menjaga kesehatan kulit. Namun frekuensinya bisa bertambah tergantung sejumlah kondisi. Seperti sering bepergian, tinggal di kawasan padat penduduk, terpapar polusi, tinggal di daerah beriklim panas atau dingin, atau memiliki pekerjaan dan kehidupan personal yang penuh tekanan.
Dampak jika mengabaikan facial? "Kulit Anda adalah refleksi terluar dari diri Anda," jelas Bratschi. Banyak faktor yang merusak kesehatan kulit seperti stres atau polusi. Kondisi inilah yang perlu diperhatikan dengan cara melakukan perawatan kulit secara teratur.
4. Memeriksakan gigi
Apakah jadwal bertemu dokter gigi masuk dalam agenda rutin Anda? Menemui dokter gigi secara rutin membantu Anda menjaga kesehatan mulut. Bukan hanya memutihkan, namun juga sebaiknya membersihkan gigi secara menyeluruh, kata Dr Jeff Golub-Evans, dokter gigi kosmetik.
"Segalanya berawal dari mulut. Mulut yang sehat memengaruhi kondisi fisik secara keseluruhan. Gigi dan gusi yang kuat membuat asupan nutrisi lebih maksimal dan membuat lebih percaya diri," jelasnya.
Berapa kali harus periksa gigi? "Idealnya, lakukan pemeriksaan gigi enam bulan sekali atau setidaknya satu tahun sekali," kata Golub-Evans. Namun lakukan perawatan yang benar di antara jadwal periksa ini. Yakni menyikat gigi dan membersihkan dengan benang gigi. Golub-Evans menyarankan, sebaiknya bersihkan gigi dengan serat atau benang gigi sebelum menyikat dan berkumur setiap malam. Saat pagi, cukup dengan menyikat gigi saja. Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, sebaiknya konsumsi buah dan sayur lebih banyak. Selain itu hindari makanan manis, alkohol, dan rokok. Zat asam bisa merusak gigi, jelas Golub-Evans.
Dampaknya jika malas periksa gigi? "Bertambahnya usia memengaruhi kesehatan mulut. Dengan perawatan yang baik, gigi dan mulut bisa terhindar dari efek proses penuaan ini," jelas Golub-Evans. Lebih lanjut dijelaskan, bakteri dalam mulut bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
"Masalah kesehatan yang banyak ditemui pada orang yang tidak memeriksakan gigi secara rutin adalah radang gusi dan masalah rongga mulut yang disebabkan bakteri. Kebiasaan tidak memeriksakan gigi secara rutin juga berisiko pada gangguan pada tulang dan ompong," jelas Golub-Evans.